🌑 Menghidupkan Waktu Antara Maghrib Dan Isya

2 Jangan Mandi setelah Maghrib. Mandi pada waktu maghrib antara pukul 18.00 - 19.00 juga dilarang, dikarenakan kondisi jantung kita pada waktu itu sangat melemah selain itu mandi pada waktu tersebut juga meningkatkan resiko penyakit paru-paru basah. 3. Jangan Mandi setelah waktu Isya' sampai Jam 12 malam. Mandi setelah waktu Isya
loading...Dalam Islam ada waktu-waktu yang penuh dengan limpahan berkah Allah Subhanahu wa taala, salah satunya waktu di sahur dan subuh. Foto ilustrasi/ist Dalam Islam disebutkan ada waktu-waktu yang penuh dengan limpahan keberkahan , salah satunya adalah di waktu pagi hari. Kenapa di waktu pagi hari ini berlimpah keberkahan? Dirangkum dari berbagai sumber, berikut waktu-waktu di mana Allah turunkan banyak keberkahan bagi manusia, yaitu1. Waktu sahurDari Anas bin Malik, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,تَسَحَّرُوا فَإِنَّ فِى السَّحُورِ بَرَكَةً“Makan sahurlah kalian karena dalam makan sahur terdapat keberkahan.”HR Bukhari dan MuslimYang dimaksud barokah adalah turunnya dan tetapnya kebaikan dari Allah pada sesuatu. Barokah bisa mendatangkan kebaikan dan pahala, bahkan bisa mendatangkan manfaat dunia dan akhirat. Namun patut diketahui bahwa barokah itu datangnya dari Allah yang hanya diperoleh jika seorang hamba mentaati-Nya. Baca Juga Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam yang bersabda,يَنْزِلُ رَبُّنَا تَبَارَكَ وَتَعَالَى كُلَّ لَيْلَةٍ إِلَى السَّمَاءِ الدُّنْيَا حِينَ يَبْقَى ثُلُثُ اللَّيْلِ الآخِرُ فَيَقُولُ مَنْ يَدْعُونِى فَأَسْتَجِيبَ لَهُ وَمَنْ يَسْأَلُنِى فَأُعْطِيَهُ وَمَنْ يَسْتَغْفِرُنِى فَأَغْفِرَ لَهُ”Rabb kita turun ke langit dunia pada setiap malam yaitu ketika sepertiga malam terakhir. Allah berfirman, ’Barangsiapa yang berdoa kepada-Ku, niscaya Aku kabulkan. Barangsiapa yang meminta kepada-Ku, niscaya Aku penuhi. Dan barangsiapa yang memohon ampun kepada-Ku, niscaya Aku ampuni.” HR Bukhari dan MuslimShalat qiyaumul lail termasuk dalam sebuah keberkahan, seseorang ketika bulan Ramadhan rajin melakukannya namun ketika bulan Ramadhan usai maka tidak melakukannya lagi, bukan hanya shalat malam saja namun amalan-amalan lain yang dikerjakan pada bulan Ramadhan. Karena hal demikian bisa jadi berpotensi jika amalan seseorang tidak ulama mengatakan, diantara tanda diterima kebaikan amal adalah kebaikan sampai amalan-amalan yang telah dilakukan hanya sia-sia bagai debu yang subhanahu wa ta’ala berfirmanوَقَدِمْنَاۤ اِلٰى مَا عَمِلُوْا مِنْ عَمَلٍ فَجَعَلْنٰهُ هَبَآءً مَّنْثُوْرًا“Dan Kami akan perlihatkan segala amal yang mereka kerjakan, lalu Kami akan jadikan amal itu bagaikan debu yang beterbangan.” QS. Al-Furqan 25 Ayat 23Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,صَلاَةُ اللَّيْلِ مَثْنَى مَثْنَى، فَإِذَا خَشِيَ أَحَدُكُمُ الصُّبْحَ صَلَّى رَكْعَةً وَاحِدَةً تُوتِرُ لَهُ مَا قَدْ صَلَّى“Shalat malam itu 2 rakaat salam, 2 rakaat salam. Apabila kalian khawatir masuk subuh, hendaknya dia shalat satu rakaat sebagai witir dari shalat malam yang telah dia kerjakan.” HR. Bukhari dan Muslim.Zaman sekarang sulit melakukan shalat malam bisa jadi karena maksiat yang dilakukan, sehingga Allaah memalingknnya. Jika masih sulit maka istighfar karena maksiat menjadi penghalang shalat Waktu Subuh
\n\n\n menghidupkan waktu antara maghrib dan isya
17 Siapa saja membaca surah al-Qadr (3 kali) sehabis sembahyang Maghrib dan Subuh sebelum beranjak lalu berdoa, maka dibangun antara dia dan iblis sebuah benteng seperti benteng pembendung Yajuj dan Majuj. Demikian dalam ad-Durri an-Nazhim. 18.
Agama Agustus 15, 2021 Pada hakikatnya Allah menciptakan waktu untuk manusia agar bersyukur. Tentu ungkapan syukur tersebut tergantung kadar iman seseorang. Ada yang bersyukur dengan selalu shalat berjamaah pada shalat fardu, ada yang istiqamah shalat sunnah rawatib, ada yang mendawamkan berpuasa sunnah, dan ada yang menjaga waktu-waktu dengan zikir-zikir. Namun ada satu waktu yang terpendek yang mempunyai keberkahan yang luar biasa yaitu waktu ba’da shalat Maghrib ke Isya. Para salafuna shalih biasa menyebutnya bainal Isyaa’in. Shalat sunnah pada waktu tersebut disebut shalat sunnah al-Awwabin. Bagi orang-orang yang memahami hakikat bainal Isyaa’ain, mereka melakukan itikaf di masjid atau mushala dengan melakukan baca Al-Quran, Shalat Awabin, dan membaca zikir-zikir. Rasulullah berasabda, “Barangsiapa yang beritikaf pada dirinya antara waktu setelah Maghrib dan Isya di masjid jami’, ia tidak berbicara melainkan ia shalat sunnah atau membaca Al-Quran maka dapat dipastikan Allah akan membangunkan dua istana untuknya. Jarak setiap seorang diantara keduanya yaitu seratus tahun.” Melihat pernyataan Rasulullah di atas menggambarkan ia sayang kepada umat-nya yang notabene dengan sedikit amal shalih akan tetapi mendapatkan pahala yang berlipat ganda. Imam Abdullah bin Alwi al-Haddad tercatat ia melakukan shalat sunnah awabin setelah shalat Maghrib yaitu empat puluh rakaat. Tentu hal ini memotivasi generasi setelahnya, namun Nabi Muhammad pernah bersabda, “Barangsiapa yang shalat sunnah 20 Rakaat antara Isyaa’in antara ba’da shalat Maghrib dan Isya maka Allah akan membangunkan satu rumah di dalam surga.” Namun jika hal tersebut tidak mampu maka Rasulullah memberikan alternatif, “Barangsiapa yang shalat sunnah ba’da Maghrib enam rakaat tanpa ia berbicara yang buruk pada setiap salamnya dua rakaat maka ganjaran untuknya sama dengan ibadah 12 tahun.” Namun surah-surah apa yang dibaca setelah membaca surat Al-Fatihah pada setiap rakaatnya pada shalat al-Awabin tersebut. Siti Aisyah pernah meriwayatkan bahwa Rasulullah Saw bersabda, “Barangsiapa yang shalat antara Maghrib dan Isya 20 Rakaat dan ia membaca surat Al-Fatihah pada setiap rakaat lalu melanjutkan dengan surat yang dihafalnya maka Allah akan menjaga keluarganya, hartanya, agamanya, dunianya, dan akhiratnya.” Adapun Sayyidina Anas bin Malik meriwayatkan bahwa Rasulullah telah bersabda, “Barangsiapa yang shalat sunnah diantara waktu Maghrib dan Isya 20 rakaat lalu ia membaca pada setiap rakaat pada setiap rakaat surat Al-Fatihah lalu membaca Ayat Kursi lalu surat Al-Ikhlas tiga kali maka Allah akan menjaganya pada enam hal pada dirinya, agamanya, keluarganya, hartanya, dunianya, dan akhiratnya.”
Ataubisa pula gunakan waktu antara adzan dan iqomah, atau waktu sebelum atau sesudah shalat lima waktu untuk menambah dan mengulangi hafalan. 2 rakaat sesudah Maghrib, 2 rakaat sesudah Isya dan dua rakaat sebelum Shubuh (Muttafaq 'alaih) dan dalam riwayat yang lain bagi keduanya "Mereka menghidupkan (1) diantara Maghrib dan Isya
Cuba imbas kembali, apa yang kita lakukan semalam antara waktu Maghrib dan Isya’. Tahukah kita bahawa sebenarnya Allah mengurniakan lebih kurang 60 minit untuk kita rebut keberkatan dalam waktu singkat itu. Waktu antara Maghrib dan Isya’ adalah precious time’ masa singkat yang sangat mudah untuk kita kaut ganjaran pahala dengan melakukan ibadat-ibadat mudah. Hakikatnya setiap waktu mempunyai kelebihan dan keberkatan tersendiri. Sepanjang 24 jam sehari adalah penuh keberkatan. Waktu antara Maghrib dan Isya sememangnya waktu yang kita agak sibuk dan kelam-kabut kerana baru sampai ke rumah dari tempat kerja. Waktu ini sangat pendek, tetapi di dalamnya terdapat keberkatan yang perlu kita jemput dengan amal. Artikel berkaitanLepas Solat Jangan Terus Bangun, Amalkan Zikir Astaghfirullah Subhanallah 100 Kali, Kelebihannya Buat Hati ; Jiwa Sentiasa Tenang Artikel berkaitan Ini Kelebihan Solat Dhuha, Rugi Kalau Langsung Tak Pernah Buat Dalam beberapa kitab-kitab nasihat, motivasi sering disebut “Ma bainal Isyaain“. Itu adalah kata kunci yang membahas tentang keutamaan waktu antara Maghrib dan Isya’. Salah satu kitab yang memperincikan “Ma bainal Isyaain” itu adalah Kitab Risalatul Muawanah karya Sayyid Abdullah bin Alwi al-Haddad, seorang waliyullah mahsyur yang juga penyusun Ratib al-Haddad dan Wirdul Latif. ومن السنة إحياء ما بين العشائين، وقد ورد في فضله أخبار وآثار، وحسبك من ذلك أن أحمد بن أبي الحواري شاور شيخه أبا سليمان رحمهما الله تعالى في أن يصوم النهار أو يحيي ما بين العشائين فقال اجمع بينهما. فقال لا أستطيع لأني متى صمت أشتغل بالإفطار في هذا الوقت. فقال له إذا لم تستطع أن تجمع بينهما فدع صيام النهار وأحي ما بين العشائين Sebahagian dari sunnah Rasulullah SAW adalah menghidupkan waktu antara Maghrib dan Isya’. Telah banyak hadis dan ucapan sahabat tentang keutamaan menghidupkan waktu ini. Dalam hal ini cukuplah cerita tentang Ahmad bin Abi Al-Hawariy yang bertanya pada gurunya, Syaikh Abu Sulaiman rahimahullah ”Wahai guru, mana yang lebih utama, puasa di siang hari atau menghidupkan waktu antara Maghrib dan Isya dengan amal soleh?” “Kerjakan kedua-duanya,” jawab gurunya. “Tetapi saya tidak mampu mengerjakan keduanya. Kerana, jika saya berpuasa, waktu antara Maghrib dan Isya’ adalah saat sibuk untuk berbuka.” “Kalau demikian tinggalkan puasa dan isilah waktu antara Maghrib dan Isya’ dengan amal soleh.” Cerita antara guru dan murid di atas cukup memberikan gambaran tentang anjuran jangan sampai terlepas waktu keemasan ini dengan melakukan amal soleh. Ada empat ibadat mudah yang boleh dilakukan dalam tempoh 60 minit ini SUNAT Amalan pertama yang dianjurkan adalah melakukan solat sunat. Solat sunat ini menurut sebahagian ulama disebut dengan solat sunat awwabin. Susulan daripada pendapat ini, disunatkan mendirikan solat sunat awwabin dengan maksimum 20 rakaat. Kita boleh juga melakukan 6, 4 atau dua rakaat, dan dilakukan tanpa berjemaah. Sebagaimana dijelaskan oleh Syaikh Zainudin Al-Malibari dalam Fathul Mu’in “Di antara solat yang tidak disunahkan dilakukan secara berjemaah adalah solat Awwabin. Ia berjumlah 20 rakaat dan dilakukan antara solat Maghrib dan Isya. Diriwayatkan bahawa ia berjumlah 6 rakaat, 4 rakaat dan 2 rakaat, dan 2 rakaat ini adalah jumlah rakaat paling sedikit.” Tata cara mendirikan solat sunat Awwabin ini adalah sebagai berikut Pertama Niat melakukan solat sunat Awwabin dalam hati dengan lafaz niat berikut اُصَلِّى سُنَّةَ الأَوَّابِينَ رَكَعَتَيْنِ للهِ تَعَالَى Saya niat solat sunat awwabin dua rakaat kerana Allah Ta’ala. Kedua Pada setiap rakaat setelah membaca surah Al-Fatihah disunatkan membaca surah Al-Ikhlas sebanyak 6 kali, surah Al-Falaq sekali dan surah Al-Nas sekali. Begitu juga pada rakaat kedua. ﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﺇِﻧِّﻲْ ﺃَﺳْﺘَﻮْﺩِﻋُﻚَ ﺇِﻳْﻤَﺎﻧِﻲْ ﻓِﻰْ ﺣَﻴَﺎﺗِﻲْ ﻭَﻋِﻨْﺪَ ﻣَﻤَﺎﺗِﻲْ ﻭَﺑَﻌْﺪَﻣَﻤَﺎﺗِﻲْ ﻓَﺎﺣْﻔَﻈْﻪُ ﻋَﻠَﻲَّ ﺇِﻧَّﻚَ ﻋَﻠَﻰ ﻛُﻞِّ شيْئٍ ﻗَﺪِﻳْﺮٌ Ya Allah, aku titipkan imanku baik ketika aku masih hidup, pada saat meninggal dan setelah meninggal. Jagalah iman tersebut untukku, sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu. Tentang keutamaan solat ini, banyak hadis yang menjelaskannya. Rasulullah SAW bersabda Barangsiapa solat sunat enam rakaat setelah solat Maghrib, tanpa diselangi dengan pembicaraan kotor, maka salat tersebut mampu mengimbangi ibadah selama dua belas tahun.HR. Tirmidzi 2. BERZIKIR Di dalam kitabnya yang lain yang berjudul Nashaih al-Diniyyah wa al-Washaya al-Imaniyah, Imam Al-Haddad menjelaskan bahawa amal yang boleh dilakukan pada waktu ini adalah berzikir. Di antara amal-amal yang sangat disunnahkan ialah menghidup-hidupkan waktu antara solat Maghrib dan Isya’ dengan salat sunat, membaca Quran dan berzikir pada Allah. AL-QUR’AN Tentang anjuran membaca Al-Qur’an pada waktu ini, juga dijelaskan dalam Nashaihud Diniyyah. Dianjurkan pula untuk membaca Al-Quran, khususnya surah-surah Alif-lam-mim Sajadah, Ad-Dukhan, Al-Waqi’ah, Tabarak, Al-A’la, Az-Zilzal, At-Takatsur, Al-Quraisy, Al-Kafirun, An-Nashr, Al-Ikhlas, Al-Falaq An-Nas. 4. I’TIKAF Kemudian amal terakhir yang boleh dilakukan dalam rangka mendapatkan keberkatan waktu antara Maghrib dan Isya’ adalah dengan melakukan i’tikaf sambil menunggu masuknya waktu Isya’. Sumber artikel bincangsyariah nahdhotulkhillaan #menghidupkanwaktuantaramaghribdanisyaMenghidupkan Waktu Antara Maghrib Dan Isya - Abuya Sayidil Walid Al-Habib Hamid Bin Abdullah Al-Kaff
Diuraikan Oleh Habib Umar bin Hafidz Dulu pernah berkata Al-Habib Alwi bin Syihab, semoga Allah merahmati beliau. “Jika memakmurkan waktu antara maghrib dan isya wajib yang diwajibkan Allah niscaya tidak lebih besar dari ibadah di waktu tersebut.” Karena perhatian mereka, kepedulian mereka, yang dewasa dan yang kecilnya mereka tidak mengenal kecuali sebelum Maghrib di masjid, dan setelah maghrib mereka membaca Al-Qur’an dan dzikir sampai adzan isya. Imam Al’idrus berkata “Simpanan pahala banyak ada dalam menghidupkan antara maghrib dan isya.” Seorang wali dari marga Afif di Hajrain pernah berkata “Sungguh yang menemuiku dengan api yang menyala di wajahku lebih aku suka dari pada ia sebut soal dunia padaku diantara maghrib dan isya, ia ajak aku bicara soal dunia diantara maghrib dan isya.” Habib Ali Al-Masyhur dulu di masjid Baharun di Nuwaidereh, anaknya datang kepadanya ketika ia kehilangan tempat uangnya, didalamnya ada modal usahanya. Telah ia cari tapi tidak ditemukan. Lalu anaknya menemukannya setelah maghrib, maka ia temui ayahnya di masjid dan memberitahukannya. Beliau berkata “Hei nak, tidakkah ada waktu lain untuk urusan dunia selain waktu ini, ini sebab cinta hatimu terhadap dunia dan sebab sedikitnya pedulimu terhadap waktu ini dan kemuliannya, dan terhadap dzikirnya aku akan berikan pelajaran padamu setelah ini.” “Kenapa tidak duduk dan hadir bersama kami baca Al-Qur’an dan dzikir, dan kabarkan nanti setelah kita pulang kerumah setelah isya.” “Kau harus pergi musafir sekarang.” Dulu safar dianggap sikasaan yang berat bagi merreka Ia berkata “Satu tahun tidak boleh lihat wajahmu.” Ia usir dari kampung. Kemudian anaknya setelah satu tahun baru bisa mengerti kadar kebesaran antara maghrib dan isya. Dulu mereka mendidik dengan didikan seperti contoh diatas, dan menjalankan kewajiban-kewajiban ini karena Allah SWT. Lihatlah jika manusia perasaanya sudah mengeras, tidak lagi mengenal kemulian waktu dan kemuliaan menggunakan kesempatan taat. Kita keluar dari masjid, duduk diluar masjid antara maghrib dan isya. Adakalanya ngobrol dengan seseorang atau bermain dengannya, dan musibah jika ia menggunjing dan bermaksiat kepada Allah. Kita menggunjing 1, 2,3,4, dan kita bangun membawa 5 atau 10 gunjingan di waktu mulia. Allah berfirman “Sungguh awal malam itu lebih tepat untuk khusyu dan bacaan lebih bermakna.” Berkata sayidina Anas RA tentang firman Allah “Sisi-sisi perut mereka jauh dari tempat tidur.” Ia berkata “Waktu antara maghrib dan Isya, mereka berdoa kepada Allah dengan rasa takut dan harap, dan mereka menginfakkan sebagian rizqi yang kami berikan.” Semoga Allah memakmurkan waktu-waktu kita, dan menjaga umur kita yang mahal harganya. Amin Allahuma Amin. Navigasi pos
Diantara amal-amal yang sangat disunnahkan ialah menghidup-hidupkan waktu antara salat maghrib dan Isya dengan salat — dan ini yang paling utama -, dengan membaca Quran dan zikir pada Allah - entah itu tasbih, tahlil dan semacamnya." Ketiga, Baca Al-Qur'an Tentang anjuran membaca Al-Qur'an pada waktu ini, juga dijelaskan dalam Nashaihud Diniyyah
Home Tausyiah Senin, 23 Agustus 2021 - 1648 WIBloading... Suasana Masjid Nabawi Madinah menjelang waktu Maghrib pada Juni 2020. Foto/Channel Hafiz Kashif Mahmood A A A Salah satu waktu yang paling berkah selain sahur adalah waktu antara Maghrib dan Isya. Di waktu yang singkat tersebut kita diperintahkan untuk mengisinya dengan memang terasa singkat, tapi penuh dengan kucuran rahmat Allah. Al-Habib Abdullah bin Abu Bakar Alaydrus berkataالكنوز كل الكنوز فيما بين المغرب و العشاء"Pusaka hal yang paling berharga dari segala pusaka ada pada waktu antara Maghrib dan Isya'. Baca Juga Dikisahkan bahwa ada seorang murid Ahmad bin Abi Al-Hawariy bertanya pada gurunya, Syekh Abu Sulaiman rahimahullah. Dia berkata "Wahai Syekh, aku ini sangat ingin untuk beribadah puasa di pagi hari dan juga ingin menghidupkan waktu antara Maghrib dan Isya dengan ibadah. Akan tetapi jika aku lakukan keduanya itu sangat susah. Jika paginya aku berpuasa, tentu di waktu Maghrib aku akan sibuk untuk berbuka, masak, dan lain-lain. Lalu bagaimana?Syekh Sulaiman menjawab "Kau lakukan keduanya itulah yang afdhol. Pagi harinya berpuasa, dan ketika adzan Maghrib engkau berbuka sebentar kemudian langsung beribadah."Muridnya pun mengadu bahwa susah melakukan 2 hal itu. Lantas mana yang harus dipilih di antara dua ibadah itu? Puasa tapi waktu antara Maghrib dan Isya sibuk dengan makanan atau sebaliknya?Syekh Sulaiman menjawabاذن احيي بين العشائين"Kalau begitu, hidupkan waktu antara Maghrib dan Isya."Para ulama terdahulu, apabila sore menjelang Maghrib mereka berzikir dan menyiapkan diri untuk beribadah hingga waktu Isya. Usai sholat Maghrib berjamaah, mereka melaksanakan sholat sunnah Awwabin, membaca Al-Qur'an, berdzikir, bersholawat. membaca Ratib dan menjauhkan diri dari hal jangan lewatkan waktu yang mulia ini untuk hal yang sia-sia. Manfaatkanlah untuk beribadah. Matikan televisi, simpan Hp dan fokuslah untuk ibadah. Nabi shallallahu 'alaihi wasallam juga mengingatkan umatnya agar tidak berkeliaran di waktu Maghrib. beliau bersabda "Jangan lepaskan hewan-hewan ternak dan anak-anak kalian ketika matahari terbenam sampai berlalunya awal Isya karena para setan berkeliaran antara waktu terbenamnya matahari sampai berlalunya awal Isya." HR Muslim No 2013ReferensiRisalah Al-Mu'awanah Baca Juga rhs waktu maghrib keutamaan maghrib maghrib dan isya keutamaan waktu maghrib berkah Artikel Terkini More 23 menit yang lalu 1 jam yang lalu 1 jam yang lalu 2 jam yang lalu 3 jam yang lalu 4 jam yang lalu

CaraMengqadha Sholat Maghrib di Waktu Isya TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Umat muslim tetap harus mengganti sholat lima waktu apabila terlewat, yakni dengan cara mengqadha. Qadha sholat merupakan menganti sholat lima waktu yang tertinggal atau tidak dilaksanakan, baik disengaja maupun tidak.

Sayamenghafal sepuluh rokaat dari Rosulullah: dua rokaat sebelum sholat zhuhur, dua rokaat setelah sholat zhuhur, dua rokaat setelah sholat maghrib di rumah beliau, dua rokaat setelah sholat isya' di rumah beliau, dan dua rokaat sebelum subuh. Sebelum subuh ini adalah waktu di mana tidak seorang pun yang datang kepada Rosulullah SAW.

Syaratmengurangi (meng-qashar) shalat. 1- Negeri yang dituju harus ditentukan. Hal ini agar bisa diketahui apakah boleh mengqashar shalatnya atau tidak. 2- Maksud perjalanannya harus mubah bukan untuk bermaksiat, karena rukhshah (izin) untuk mengqashar shalat dibolehkan bagi musafir yang bukan bertujuan untuk maksiat. Allah berfirman.

2 Menghidupkan malam ini dengan shalawat, doa dan istighfar. 3. Banyak Berdo'a dan berdzkir Kepada Allah Semoga mengampuni dosa-dosa yang lalu. "Bulan Sya'ban adalah bulan yang biasa dilupakan orang, karena letaknya antara bulan Rajab dengan bulan Ramadan. Bulan Sya'ban adalah bulan diangkatnya amal-amal. Pertama menghidupkan malam. Keempat, mandi antara Maghrib dan Isya. Ibnu Abi Hatim meriwayatkan dari Aisyah, ia berkata: "Di bulan Ramadhan, Rasulullah biasanya tidur dan bangun malam, namun jika telah masuk sepuluh hari terakhir, beliau mengencangkan ikat pinggang, menjauhi istri-istrinya, dan mandi di waktu antara Magrib dan Isya
Sedangkanuntuk ibadah sholat tarawih atau pun sholat subuh, zuhur, asar, maghrib, isya dapat dilakukan rumah atau masjid. Beberapa masjid di Kab. Kuningan yang dijadikan tempat tarawih antara lain, Masjid Syiarul Islam, Masjid AL-FALAH, Masjid AL" ISTIQOMAH. Masjid-masjid di Kab. Kuningan itu bisa ditemukan di Jl. Ahmad Yani No.1 Rt.01 Rw.01, Kec.
Perbedaanantara Qiyamullail dan Tahajud perlu diketahui umat muslim agar tidak keliru dalam memaknainya. Qiyamullail artinya menghidupkan malam atau mendirikan malam dengan ibadah. Lalu bagaimana dengan Tahajud? Dalam Buku "33 Macam Jenis Shalat Sunnah", Ustaz Muhammad Ajib Lc menjelaskan ibadah apapun yang dilakukan pada malam hari seperti sholat tahajud, sholat tarawih, sholat witir, sholat Imamal-Nawawi Dalam kitabnya al-Majmu' (4/56), beliau mengatakan: "Shalat yang disebut dengan shalat raghaib, yakni 12 rakaat antara maghrib dan isya di malam jumat pertama bulan Rajab. Dan juga shalat yang dilakukan di malam nisfu sya'ban 100 rakaat; keduanya adalah bid'ah dan kemungkaran yang buruk." 1 Menghidupkan dengan Shalat, baca Al-Qur'an, Zikir, Shalawat, Istighfar, Tafakkur dll selama semalam suntuk. 2. Menghidupkan dari tengah malam sampai shubuh. 3. Menghidupkan dari Ba'da Maghrib sampai tengah malam. 4. Menghidupkan sebisanya, minimal Shalat Isya' dan Shubuh berjama'ah. B. Hukum Shalat Ied. .